Rabu, 27 Februari 2013

HADITS TENTANG PUASA RAMADHAN


Puasa merupakan kesempatan emas yang dapat dimanfaatkan umat islam untuk meningkatkan kualitas keimanannya. Dengan meningkatnya kualitas iman seseorang akan dapat mencapai predikat sebagai manusia yang bertaqwa. Orang yang bertaqwa ialah orang yang paling mulia disisi Allah swt. Maka dari itu puasa dapat dijadikan sebagai jalan tol untuk membentuk setiap orang muslim menjadi orang yang bertaqwa.
Dari beberapa hadits tentang puasa ramadhan menjelaskan jika balasan orang yang berpuasa ialah surga dan akan dijauhkan dari siksa api neraka. Padahal setiap orang islam yang telah mencapai predikat muttaqin atau golongan orang-orang yang bertaqwa dipastikan akan masuk surga. Hadits tentang puasa ini ditulis dengan tujuan supaya dapat membangkitkan semangat orang-orang yang berpuasa terutama pada bulan Ramadhan. 

Hadits Tentang Puasa Ramadhan
Dengan mengkaji beberapa hadits tentang puasa maka kita akan menemukan bermacam-macam keutamaan dan kebaikan yang kita dapatkan dari ritual ibadah yang dilakukan setahun sekali selama satu bulan penuh. Dan diantaranya ialah sebagai berikut:
1.       Puasa merupakan pembuka pintu surga
Rasulullah SAW bersabda: “Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup...”(HR.Bukhori). Diantara hadits tentang puasa Ramadhan yang dapat difahami secara tekstual ialah ketika bulan Ramadhan Allah SWT akan membuka pintu-pintu surga selebar-lebarnya dan semua pintu neraka akan ditutup serapat-rapatnya.
2.       Puasa akan melipatgandakan catatan amal kebaikan
Hadits inilah yang paling suka didengar oleh orang yang rajin beribadah dibulan ramadhan karena satu ibadah wajib yang dilakukan maka akan dilipatgandakan menjadi 70 kali ibadah wajib pada bulan lain, dan melakukan ibadah sunnah maka nilainya sama dengan melakukan ibadah wajib. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa bertaqarrub kepada-Nya(dibulan Ramadhan) dengan suatu kebaikan, ia bagaikan melakukan suatu kewajiban dibulan lainnya. Barangsiapa melakukan suatu kewajiban dibulan ini, maka ia sama dengan orang yang melakukan 7o kali amalan wajib dibulan lainnya.”( HR. Ibnu Khuzaimah)
3.       Puasa Ramadhan dapat menghapuskan dosa-dosa
Hadits inilah yang kerap membangkitkan semangat berpuasa yakni Allah SWT telah berjanji untuk mengampuni dosa-dosa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang telah “mendirikan” Ramadhan. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Barangsiapa yang “mendirikan” Ramadhan dengan penuh keimanan dan penghayatan, maka akan diampuni semua dosanya yang telah lalu”. Makna dari mendirikan Ramadhan ialah menghidupkan hari-hari ramadhan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas dalam ibadah.
4.       Puasa menjadi bukti keikhlasan seorang Hamba kepada Allah

Dibanding dengan ibadah-ibadah lainnya seperti shalat, bersedekah, pergi Haji, dan membaca Al-Qur’an, ibadah puasa sangat sulit dilihat oleh orang lain, sehingga peluang untuk berbuat riya’ atau sombong menjadi sangat kecil. Maka puasa menjadi ibadah khusus yang hanya dapat dilihat oleh Allah SWT. Dan hanya dapat dirasakan oleh dirinya sendiri. Allah berfirman didalam hadits qudsi, “Setiap amal anak Adam (manusia) itu untuk dirinya sendiri, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya...”.

SUMBER : http://www.smbcumrohhaji.co.id/

Senin, 11 Februari 2013

Hukum-Hukum Yang Berkaitan Dengan Puasa Ramadhan

PUASA DAUD

Berbicara mengenai hukum-hukum yang berkaitan dengan puasa ramadhan yang begitu banyak maka saya akan menguraikan sedikit mengenai hal ini, diantaranya ialah:

1.Penetapan awal masuknya bulan Ramadhan
Bulan ramadhan ditetapkan sesudah akhir bulan sya’ban atau sesudah terlihatnya hilal awal ramadhan.Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila kamu sekalian melihat hilal awal bulan Ramadhan, maka berpuasalah, dan apabila kamu sekalian melihat hilal awal bulan Syawwal maka berhari rayalah, jika kamu tidak bisa melihatnya (karena mendung) maka sempurnakanlah (hitungan bulan).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Bulan ramadhan hanya dapat ditetapkan dengan melakukan ru’yat atau melihat hilal tidak dengan yang lainnya dengan mimpi misalnya. Menurut pendapat yang kuat,tidak diperbolehkan seseorang untuk berpuasa pada hari terakhir bulan sya’ban dengan dalil untuk berjaga-jaga supaya tidak kebablasan.

2. Niat
Ketika berpuasa diharuskan untuk berniat sebagaimana telah diriwayatkan ashabus sunan dan ibnu khuzaimah dengan sanad yang shahih dari hafsah radiallohu’anha,Nabi SAW bersabda
“Siapa yang tidak berniat puasa (Ramadhan) di malam harinya sebelum fajar, maka tidak sah puasanya.” (HR. Ashabus Sunan, Ibnu Majah).
Didalam berpuasa sunnah tidak diwajibkan niat pada malam harinya boleh saja berniat pada malam atau siang harinya misalnya dia berniat sesudah terbitnya matahari maka puasanya tetap sah.

3. Makan sahur
Nabi SAW sangat menganjurkan kita untuk bersahur,seperti yang sudah disebutkan didalam hadistnya yang shahih,
 فَإِنَّ تَسَحَّرُوْافِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah kamu, karena sahur itu mengandung berkah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dalam shahih muslim,dari amr bin ‘ash,Rasululllah SAW bersabda:
“Perbedaan antara puasa kita (muslim) dengan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu orang yahudi dan nasrani mereka tidak makan sahur,maka untuk menyelisihi mereka, Nabi SAW mengajarkan orang mukmin untuk makan sahur meskipun dengan seteguk air.

4. Menyegerakan berbuka
 Disunnahkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan juga mengakhirkan sahur, Rasulullah SAW  bersabda:  
“Orang-orang akan senantiasa mendapat kebaikan selagi mereka segera berbuka.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
Orang yang berpuasa hendaknya segera berbuka bila diyakini matahari telah terbenam dan juga dianjurkan untuk berbuka dengan kurma bila tidak ada kurma maka berbukalah dengan beberapa teguk air.

5.Hal-hal yang membatalkan puasa
a.Makan,Minum dan Bersenggama
jikalau seseorang yang berpuasa dengan sengaja melakukan senggama,makan dan minum dan tidak ada unsur keterpaksaan ataupun lupa maka puasanya batal.

b. Muntah dengan disengaja
Seseorang yang dengan sengaja mengeluarkan makanan atau minuman yang ada dalam perutnya, dengan cara memasukkan jari ke mulutnya, ataupun mencium sesuatu yang membuatnya mual-mual dan dengan cara lain. jika ia melakukan yang seperti ini maka batal puasanya dan wajib mengqadha’nya.

c. Haid dan Nifas
Yang dimaksud ialah apabila seorang wanita mendapati darah haidh dan nifas maka batal puasanya.

Untuk lebih jelasnya tentang blog ini silahkan baca disini

LARANGAN PUASA 1 ATAU 2 HARI SEBELUM BULAN RAMADHAN

PUASA DAUD


Tujuan seseorang tidak boleh berpuasasehari atau dua hari sebelum Ramadhan ialah dengan maksud untuk berjaga-jaga, jangan sampai Ramadhan telah masuk pada satu atau dua hari tersebut, sementara dia tidak mengetahui hal itu. Kalau seseorang berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan karena bertepatan dengan kebiasaannya dalam hal berpuasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis dan puasa Daud maka hal tersebut tidaklah mengapa dan diperbolehkan dalam syariat.

Adapun masalah berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan ialah:
1.       Hukumnya haram jika niatnya untuk berjaga-jaga atau ragu-ragu.
2.      Diperbolehkan jika pada hari itu bertepatan dengan puasa yang biasa dia kerjakan, seperti puasa   Daud atau puasa senin kamis.
3.      Bagi orang yang tidak biasa memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, maka dia tidak diperbolehkan untuk berpuasa Sya’ban pada hari-hari terakhir Sya’ban yaitu sehari atau dua hari terakhir karena amalannya itu bertentangan dengan hadits Abu Hurairah.
4.   Adapun jika dia sudah terbiasa puasa Sya’ban sebulan penuh atau sebagian besarnya setiap tahunnya maka tidak mengapa dia berpuasa di hari-hari terakhir Sya’ban karena itu sudah menjadi kebiasaannya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
 “Janganlah seorang dari kalian mendahului bulan Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya. Kecuali seseorang sudah biasa melaksanakan puasa (sunnah) maka pada hari itu dia dipersilahkan untuk melaksanakannya”. (HR. Al-Bukhari no. 1914 dan Muslim no. 1802)
Yaitu Jika puasa yang dia biasa kerjakan kebetulan bertepatan dengan sehari atau dua hari sebelum ramadhan maka dia tetap boleh berpuasa.

HIKMAH DILARANGNYA PUASA SEBELUM BULAN RAMADHAN
1.      Apabila kita tidak terbiasa berpuasa sunnah seperti puasa Senin dan Kamis atau puasa Dawud ,hendaknya kita tidak berpuasa pada hari-hari terakhir pada bulan Sya’ban.
2.      Jika kita sudah terbiasa berpuasa sunnah yang sekiranya jika hari pertama Ramadhan jatuh pada hari Jum’at misalnya maka kita boleh berpuasa sunnah pada hari Kamis yaitu sehari sebelum masuk bulan Ramadhan.
3.     Meskipun kita tidak terbiasa berpuasa Senin dan Kamis atau puasa Dawud, tetapi jika kita telah berniat sebelumnya untuk berpuasa sunnah di bulan Sya’ban dan kita telah melakukannya sejak awal bulan, maka tidak mengapa kita untuk berpuasa sunnah sehari atau dua hari menjelang Ramadhan, jika memang pada hari-hari sebelumnya kita juga sudah berpuasa.
4.  Para ulama menyebutkan alasan larangan puasa sehari atau dua harisebelum Ramadhan yaitu supaya jangan sampai seseorang berpuasa pada hari tersebut karena kehati-hatiannya agar tidak terlewati bulan Ramadhan. Ini tidak boleh karena masuknya bulan Ramadhan itu dibuktikan dengan rukyah, bukan dengan kehati-hatian, dimana hal ini sama saja dengan membebani diri sendiri dan ini juga tidak diperbolehkan.
5.  Tidak boleh melakukan suatu ibadah yang sudah ditentukan waktunya, sebelum waktunya telah masuk dengan jelas.
6.  Ibadah yang sudah ditentukan dengan jelas bilangan dan jumlahnya, tidak boleh ditambah dan dikurangi.
7.  Hendaknya terdapat jeda yang jelas antara ibadah wajib dan ibadah sunnah jika jenisnya sama. Sebagaimana dalam shalat Fardhu, hendaknya ada jeda dengan shalat rawatib yang dilakukan sebelum dan sesudahnya.

Untuk lebih jelasnya tentang blog ini silahkan baca disini

PUASA DAUD

PUASA DAUD

PUASA DAUD

Puasa daud merupakan puasa yang paling disukai oleh Allah. Puasa daud ialah puasa yang dilakukan sehari dan berbuka satu hari. Puasa daud dapat dilakukan kapan saja selama bukan pada bulan yang diharamkan untuk berpuasa. puasa daud juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Dan disini saya akan menjelaskan tentang puasa daud.



PUASA DAUD

Puasa yang paling dicintai oleh Allah ialah puasa Nabi Daud AS yaitu beliau berpuasa  pada satu hari dan  berbuka satu hari. Puasa daud merupakan puasa yang terbaik baik dari sisi syari’at maupun dari sisi keutamaan. Jika dilihat dari segi syari’at puasa daud ialah puasa terpanjang dan terlama yang mempunyai dasar hukum dan legalitasnya dari Rasululullah SAW. Sedangkan jika dilihat dari segi keutamaan yaitu yang didasarkan pada sabda-sabda Rasullullah SAW sendiri ketika menjelaskan keutamaan puasa ini.

Pelaksanaan Puasa Daud
Puasa Daud dilakukan dengan berseling ialah sehari berpuasa dan  sehari tidak berpuasa. Pelaksanaanya dapat  dilakukan kapan saja hanya saja tidak boleh pada waktu diharamkannya puasa seperti pada hari raya atau Hari Tasyriq meskipun pada waktu itu gilirannya puasa dalam rangkaian puasa Daud. Meski dikatakan boleh kapan saja, namun puasa Daud pun tetap harus memperhatikan hadist-hadist dan hukum agama yang lainnya. Misalnya ketika memasuki bulan Ramadhan, tentu saja kita tidak dapat melakukan puasa Daud karena harus melaksanakan puasa Ramadhan sebagai puasa wajib.
Puasa Daud harus dilakukan dengan niat tersendiri, tidak boleh berniat dengan puasa yang lainnya, baik puasa sunnah maupun puasa fardlu, misalnya puasa nadzar. Bila memang ingin berpuasa nadzar, maka berpuasa nadzarlah terlebih dahulu kemudian puasa Daud.

Makna Terbaik Puasa Daud
Orang yang berpuasa Daud tentunya termasuk orang yang mempunyai komitmen tinggi, kemauan yang kuat, dan iman yang kokoh. Karena puasa Daud merupakan puasa sunnah yang sangat membutuhkan komitmen untuk terus melaksanakannya kecuali dalam keadaan yang tidak memungkinkan seperti sakit. Karena itulah puasa Daud dikatakan puasa yang terbaik. Tanpa mengesampingkan puasa sunnah lainnya, apabila kita sudah berpuasa Daud maka jika kita tidak dapat melakukan puasa sunah lainnya, hal tersebut tidak apa-apa.
Untuk itu kita telah melakukan yang terbaik, maka Puasa Daud telah mencukupi semua puasa sunnah yang lainnya. Itulah makna Puasa Daud sebagai puasa yang terbaik namun bila kita yang sedang puasa Daud ingin melaksanakan sunnah puasa yang lainnya, maka tidak ada dalil yang melarangnya.  Kita tetap boleh berpuasa pada hari-hari tersebut.

Manfaat Puasa Daud
Apapun jenisnya, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa puasa mampu menyehatkan badan.Adapun manfaat dari puasa daud diantaranya ialah:
1.      Puasa daud ialah puasa yang porsinya pas dalam urusan dunia maupun akhirat dengan berpuasa maka kita tetap beribadah tapi tidak juga mengabaikan urusan dunia karena puasanya dilakukan berselang-seling
2.      Puasa daud membentuk jiwa sosial yang lebih peka.
3.      Merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT dengan melakukan puasa yang terbaik  maka kita akan mendapatkan pahala yang terbaik juga.
4.      Setiap ibadah yang kita lakukan akan memperkuat keimanan, termasuk puasa Daud. Puasa Daud akan menjaga kita dari hal-hal yang dilarang oleh Allah sehingga keyakinan dan kecintaan kita kepada Allah SWT akan semakin kuat.

         Untuk lebih jelasnya tentang blog ini silahkan baca disini